24 September 2011

Main2 ke Kyai Langgeng


Beberapa hari yang lalu aku jalan-jalan ke Magelang bersama teman-teman KKN loh..(walah pamer.. ^_^) Selain untuk saling mengunjungi  teman yang rumahnya di Magelang (itung2 sambil cari makan  gratis nih, hehe..), kita juga bermain ke Kyai Langgeng. Hmm, tapi kyai yang ini bukan guru ngaji loh.. weew! melainkan salah satu tempat wisata di Kota Magelang. 

Kyai Langgeng merupakan taman yang luasnya mencapai 28 hektar, sekitar 1 km dari pusat kota, tempat ini bisa dijadikan salah satu alternatif tempat wisata yang nyaman karena tiket masuknya pun tergolong cukup murah (khususnya buat pelajar & mahasiswa yang hobi jalan-jalan, dan suka TP-TP (tebar pesona) hueek.. tanpa harus kuatir kena kanker alias kantong kering, haha..),

Harga tiket sekarang sih (Januari 2013)  hari kerja Senin-Selasa   8 ribu sedangkan Sabtu, Minggu & Libur Nasional 12ribu. *Makasih koreksinya dari PDOW Kyai lnggeng yang memberikan info tarif baru*



teman2 nampang di depan loket
Ada apa? (fasilitas)
Pas mulai masuk ke areanya sih kelihatannya cuman kecil, pas udah mulai mengintari tuh ya, pasti sampe bikin pegel kaki. Fasilitas yang ditawarkan tergolong cukup menarik, mulai dari jasa mobil keliling, kereta keliling, kolam renang, berbagai wahana permainan, hingga flying fox dan juga rafting.

ini nih daftar wahana n lokasinya
Selain itu, pengunjung pun bisa melihat berbagai satwa seperti monyet, berbagai unggas, ikan, dan yang lainnya (seneng kan bisa ketemu temen lama? Wkwk..) Tentunya untuk setiap fasilitas tersebut ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan yang bervariasi untuk masing-masing wahana kecuali kalo cuma lihat2 atau maen ayunan juga njot-jotan. Namun jika tak ingin mencoba wahana yang ada, pengunjung tetap bisa berkeliling sambil bersantai di bawah pepohonan yang rindang ataupun di tempat-tempat kosong yang memang disediakan untuk beristirahat, seperti di rumah-rumah apung.


salah satu rumah apung


salah satu wahana
Taman Kyai Langgeng juga cocok digunakan sebagai tempat berfoto-foto, rapat ataupun reunian sambil pesta kebun, tapi ingat untuk membawa alas seperti tikar. Namun jika lupa, tak perlu kuatir karena ada juga jasa penyewaan tikar, pastinya ada biaya tambahan lagi yang harus dikeluarkan. Hmm, bicara soal makanan, di dalam area juga terdapat tempat makan kecil-kecil yang harganya terjangkau, hampir semua harga makanan masih di bawah 10 ribu (meskipun masalah rasa kurang tau karena belum pernah nyoba, cuma sempat lihat daftar harganya saja, hehe..).


foto  bareng teman KKN


di jembatan berbunga (asal kasih nama)
Oya, satu lagi, di dalam area Kyai Langgeng juga terdapat Hotel loh, yaitu Hotel Puri Asri. Manajemennya sih terpisah dari Taman Kyai Langgeng tapi lokasinya masih satu kompleks. Hotel ini bisa menjadi salah satu alternatif tempat menginap yang nyaman dengan pemandangan area taman Kyai Langgeng dan Sungai Progo yang indah (udah kayak spg aja nih ngejelasinnya sampe berbusa2.. haha)


backgroundnya halaman hotel Puri Asri & Sungai Progo

Weekend vs hari kerja
Perlu diketahui juga nih bahwa ternyata ada perbedaan yang mencolok antara weekend atau hari libur dan hari kerja. Selain tiket masuk yang lebih murah, pada hari kerja taman Kyai Langgeng juga lebih sepi (sangat sepi malah) nah waktu kayak gini nih sangat nyaman untuk sekedar berfoto-foto maupun ngobrol karena tidak banyak gangguan dan bebas memilih tempat sesuai yang kita inginkan. 

Namun, di lain sisi, pada hari kerja biasa tak semua wahana bisa dicoba, pasalnya ada wahana yang memang membutuhkan peserta kolektif untuk bisa ‘jalan’. Selain itu, pada hari kerja para badut libur mungkin sih lagi sekolah, haha.. (kalo pengen tetep ada, boleh deh bawa badut sendiri dari rumah, wkwk..) sebagai gantinya, pemandangan indah area taman dan kenyamanan lebih terasa pada saat hari kerja. So, terserah anda mau pilih yang mana.. ^_^


di depan kolam sebelum pintu keluar


terowongan badak (menuju tempat parkir)



# Jalan-jalan, menikmati keindahan alam hendaknya tak hanya sekedar untuk bersenang-senang, karena dari situlah kita seharusnya bisa lebih mengenal kebesaran Allah pencipta semesta alam, dengan mensyukuri nikmat ini,  semoga Allah akan senantiasa menambah nikmat kita ^_^

Semoga bermanfaat ^_^
menjelang sore di sebuah warnet
ufi unik

07 September 2011

Masakan Cerminan Cinta


Lebaran merupakan salah satu momen yang sangat ditunggu-tunggu, salah satunya pasti karena ada tradisi mudik yang membuat keluarga baik dekat maupun jauh saling menyempatkan diri untuk bersilaturrahim saling mengunjungi dan saling bermaaf-maafan selepas menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Akan ada juga masakan-masakan khas lebaran seperti ketupat, opor, gulai, balado,  rendang, srundeng, dan masakan lainnya yang berbeda pada tiap-tiap keluarga (terbayang kan lezatnya.. hmmm..)

Ngomongin tentang masakan, dulu saat aku masih kecil, aku benci banget dengan kata-kata memasak,uuuh capek..!! (sueeer, beneran deh) bayangin, untuk memasak satu masakan saja harus ngupas bumbu, nyuci bahan-bahan, memotong, memasak, belum lagi ngebersihin perangkat memasak yang kotor sehabis digunakan dan kadang hasil masakan pun tak jelas.. aaaah bete.. bukankah lebih enak beli jadi? Pikirku saat itu..

Aku juga ga habis pikir, kenapa orang tuaku terus menyuruhku untuk belajar memasak, apa lagi nenekku.. (beliaulah chef terhandal di keluarga besarku) selalu ada saja alasan entah karena aku wanita, dan alasan lainnya yang membuatku mati kutu, terpaksa menuruti keinginan mereka belajar memasak meski dengan wajah terlipat-lipat..hehe... #saat itu aku kelas 3 SD

Lama-kelamaan akhirnya aku mulai enjoy memasak, kadang juga malah ketagihan memasak, kok bisa? Bukan karena aku sudah pandai memasak loh.. #salah besar jika beranggapan seperti itu.. (bahkan hingga kini, aku masih tetap saja anak kecil yang belum sepenuhnya bisa memasak, khususnya ketika memasak bersama nenekku masih harus menunggu instruksi ini-itu, haha..). Melainkan karena sekarang aku semakin mengerti hakikat dari memasak, ahaha.. sok berat kata-katanya.. ^_^

Jadi inget salah seorang dosenku yang merangkap sebahai praktisi kesehatan alternatif dan konsultan keluarga pernah menyampaikan di sela-sela kuliahnya bahwa salah satu yang membuat seorang lelaki bertekuk lutut pada wanita adalah masalah perut alias makan, termasuk di dalamnya masalah rasa, ketepatan waktu menghidangkan makanan, dan bagaimana cara seseorang menghidangkan makanan. Sepertinya memang remeh sih.. tapi dalam kuliah itu, dosenku benar-benar berkata dengan serius, bahwa itu merupakan salah salah satu kunci rumah tangga menjadi langgeng, ciyeee.. (tuh catet baik-baik buat yang ingin segera berumah tangga, kalo perlu habis dicatet ditempel di jidat biar ga lupa, loh???)

 Salah satu sobatku yang udah nikah pun pernah tuh curco, waktu awal nikah dia dan suaminya sepakat untuk ga mau repot-repot masak alias pilih beli jadi aja biar ngirit (mungkin cukup setaun sekali-dua kali aja yaa masaknya.. hehe piss.. Cuma becanda *barangkali dia juga ikut baca..) tapi setelah tau dari sebuah kajian bahwa masakan seorang istri/ibu itu lebih berkah, mencerdaskan, dan lebih banyak memiliki keunggulan, akhirnya suaminya pun meminta untuk memasak sendiri saja dan mengurangi membeli masakan jadi kecuali jika terpaksa..  (apalagi masaknya berdua saja.. pasti juga lebih..***** wah kok jadi nyerempet ke mana-mana yaa.. ups sorry ^_^).

Tapi beneran deh, aku ngrasain banget pas harus lama meninggalkan rumah, salah satu yang dikangenin pasti masakan ibu, sesederhana apapun masakannya, seenak apapun masakan di luar sana emang masakan orang tercinta mengalahkan segalanya (terutama kalo’ udah lama ga ngrasain, ga percaya boleh tanya orang rantau tuh.., iya kan?).

Kini, bagiku memasak adalah ekspresi cinta, why? soalnya memasak itu membutuhkan perasaan (selain alat & bahan yang akan dimasak tentunya..ahaha..). Biasanya seseorang bisa memasak enak jika perasaannya sedang baik (yg ini emang cewek bangeet..), tapi emang bener loh, kalo lagi bad mood pas masak bisa2 makanan jadi gosong, lupa bumbu, dan bisa terjadi kekacauan lain saat memasak. Dengan menghadirkan cinta saat memasak, Insya Allah masakan akan menjadi spesial, meski ga pake telor.. dan lebih enak, meski ga pake panyedap.. (apalagi kalo yang masak sambil berdoa saat masak biar masakannya berkah, belum lagi do’a kebaikan untuk yang akan menyantap..pastinya tu masakan jadi luarrr biasa istmewa.. (do’a tukang masak ga diperjual belikan loh di warung-warung makan biasa ^_^)

Sepertihalnya nenekku yang selalu menyempatkan memasak hampir semua jenis masakan yang disukai anak-cucu, tiada yang meminta bahkan memaksa, hanya karena ingin membahagiakan orang tercinta, selelah apapun, sungguh tak lagi dirasa, kalah oleh rasa bahagia saat melihat orang tercinta puas menikmati masakan khas yang lezat tak tertandingi..

Itulah ungkapan cinta terindah yang sempat kurasa dari seorang nenek saat lebaran tiba, cinta memang tak harus diungkapkan dengan kata-kata, bahkan sebuah masakan pun bisa mengungkapkan betapa seserang mencintai kita dan sebaliknya..

Salam cinta, mohon maaf lahir&batin, semoga bisa diambil hikmahnya ^_^