27 March 2012

Menjemput Husnul Khatimah


Awal tahun ini tidak sengaja saya mengikuti kajian tentang husnul khatimah yang di sampaikan oleh ustadz Syatori bertempat di sebuah masjid di sekitar kampus UGM. Materinya benar-benar mengena dan membuat speechless, dan karena itu saya menulis rangkumannya di sini. Semoga bermanfaat.


Jika seseorang ditanya maukah anda mati sekarang? Pasti kebanyakan orang akan menjawab tidak. Padahal kebanyakan orang ingin meninggalkan dunia dengan husnul khatimah, dan untuk mencapainya bukankah seseorang harus mengalami kematian terlebih dahulu?

Husnul khatimah memang memang berbanding lurus dengan bekal yang disiapkan, apakah kita sudah memiliki bekal? Apa yang harus kita siapkan?

Bekal yang terpenting adalah menjadikan Alloh sebagai tujuan hidup tertinggi kita. Ketika semua tujuan karena Alloh maka kita tidah akan merasa kecewa, karena pahit manisnya hidup merupakan proses menuju dan mendapatkan ridha Alloh.

Agar tujuan hidup kita selalu hanya Alloh yang perlu kita lakukan untuk meraih tujuan tersebut antara lain:

1.       Merenungkan kematian yang terjadi tiba-tiba  pada diri kita dan di akhirat nanti kita lebih pantas berada di mana?

2.       Merenungkan betapa pedihnya sakaratul maut. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sakitnya seperti rasanya seekor kambing yang dikuliti dalam keadaan masih hidup.

3.       Mengingat gelapnya alam kubur. Jika ingin sedikit merasakannya dapat dengan berziarah kubur sendirian di tengah malam tanpa disertai penerangan sedikitpun, bagaimanakah rasanya? sudah siapkah kita ditinggalkan di sana sendirian?

4.       Merenungkan dasyatnya prahara hari pembalasan.
-          Ketika matahari berada sangat dekat dengan kepala
-          Ketika melewati shirath, apakah dengan berjalan, berlari, merangkak, atau terjatuh di jurang api neraka yang menyala-nyala?
-          Bertobat, karena kelak dosa akan menjadi kait di akhirat, yang akan mempersulit seorang manusia melewati sirath. Namun jika memiliki kebaikan lebih banyak yang diperkenankan Alloh, dosanya tidak akan mampu menjatuhkannya.

Oleh karena itu selamat dari siksa api neraka menjadi hal yang sangat menakjubkan. Maka, keselamatan pun hanya akan menyapa mereka yang memiliki amal yang sangat menakjubkan.


Apa saja sih kriteria amal kebaikan yang sangat menakjubkan itu?

1.       Kebaikan yang kita lakukan ketika kita ingin melakukan hal yang sebaliknya.
Contohnya adalah mendahulukan orang lain sedangkan pada saat itu sebenarnya kita butuh. 

2.       Tetap berinfaq meski dalam keadaan sulit dan butuh.
Ingatlah janji Alloh, bahwa Alloh akan membalas sesedikit apapun kebaikan yang kita lakukan, sesungguhnya sedekah itu dapat menghapus dosa (selain syirik) seperti air yang mematikah api. Berharaplah kebaikan dari Alloh, karena berharap pada manusia itu fana.

3.       Memberikan sesuatu yang paling kita sukai pada orang yang sangat tidak kita sukai.
Sangat sulit memang melakukan ini, namun bukankah semakin sulit kebaikan yang dilakukan, Alloh akan semakin menyukainya, sabar dan ikhlas menjadi kunci untuk bisa melakukannya.

4.       Mendoakan kebaikan pada orang yang pernah menyakiti dengan doa-doa yang baik.
Alloh akan mengabulkan doa yang dipanjatkan untuk orang lain tanpa sepengetahuannya, dan malaikat pun juga akan mendoakan semoga Alloh mengabulkan yang demikian bagi yang mendoakan.

5.       Membalas semua keburukan dengan kebaikan.

6.       Ikhlas dan ridha dengan beban hidup.

7.       Melakukan segala kebaikan karena cinta pada Alloh.
Segala amalan yang dilakukan akan berbuah sesuai yang ia niatkan, jika niat amal kebaikannya lurus karena Alloh, maka Alloh pun akan turut mencintainya dan memberikan yang terbaik baginya.

8.       Melakukan ibadah dan kebaikan dengan hikmat.Contohnya shalat, Alloh menyukai yang khusyuk tidak tergesa dalam shalat dan berdoa, dengan surah yg panjang, tapi banyak tidak orang yang suka melakukannya?
“tiada keadaan yang lebih kunikmati dalam hidup ini melebihi dinginnya malam di kala tahajjud dan panasnya sing ketika puasa”

9.       Banyak orang diwafatkan ketika melakukan amalan yang disukai.
Pemain sepak bola banyak yg meninggal di lapangan, begitu juga dengan orang yang menyukai hal lainnya termasuk orang yang rajin beribadah meninggal saat shalat, mengajar, membaca Al-Qur’an, dan yang lainnya. Jadi kita pilih yang mana? meninggal seperti apa?
oleh karena itu cobalah untuk selalu melakukan amalan yang disukai Alloh, dan hanya berpindah jika ada amalan yang lebih baik dari itu.

10.   Meninggalkan kebutuhan yang dicintai (karena biasa nya hal yang ingin kita lakukan adalah hal yang sebenarnya tidak diperintahkan atau merupakan hal yang sia-sia).
Sebagaimana doa yang diungkapkan oleh Abu Bakar r.a., ”Ya Allah jadikanlah dunia di tanganku, bukan masuk ke dalam hatiku.”  

Rasulullah saw, pada 14 abad lalu telah memprediksinya dalam sebuah hadits yang terkenal disebut dengan hadits Wahn.

”Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kalian, sebagaimana orang lapar mengepung tempat makanan. Berkata seorang sahabat, “ Apakah karena kita sedikit pada saat itu ? Rasul saw. bersabda,” Bahkan kalian pada saat itu banyak, tetapi kalian seperti buih, seperti buih lautan. Allah akan mencabut dari hati musuh kalian rasa takut pada kalian. Dan Allah memasukkan ke dalam hati kalian Wahn. Berkata seorang sahabat,” Apakah Wahn itu wahai Rasulullah saw ? Rasul saw, bersabda, “Cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Dawud)

Dosa yang paling kecil adalah melakukan kesia-siaan, oleh karena itu tinggalkanlah kesia-siaan untuk dapat terhindar dari dosa yang lebih besar.

Semoga Alloh menuntun kita dengan amalan-amalan yang mengantarkan kita menuju husnul khatimah, aamiin.

Alangkah indah bisa meninggal dengan senyuman indah seperti ini, semoga Alloh memperkenankan untuk kita.

Asma Amanina, 27 Maret 2012

baca lainnya di ufi_unik