Pertanyaan “kapan nikah?” bagiku
sama halnya seperti momok “kapan lulus” saat kelulusan jenjang sarjanaku tak
kunjung tiba. Bedanya pertanyaan “kapan nikah?” jawabannya lebih ghoib daripada
“kapan lulus?”, benar kan? *ngangguk aja lah :D
Dulu, aku sempet tengsin
gara-gara pas kuliah pernah mendeklarasikan kalo mau nikah muda, biar pas
wisuda punya pendamping wisuda. Eh, alih-alih nikah muda, sampe lulus kuliah
dimolor-molorin si jodoh tak juga kelihatan hingga wisuda tiba, yasudahlah
cukup peluk erat si toga :)
Daripada bete, masa penantian
yang melelahkan akhirnya kuisi dengan terus belajar (membaca buku tentang pernikahan, sesekali
kuikuti seminar tentang pernikahan dan keluarga). Banyak yang bilang kalo jodoh
itu nggak cukup ditunggu tapi harus dijemput. Lah terus njemputnya pake apa?
Mudahnya, “menjemput” itu semacam
kita minta Allah untuk menginduksi diri kita menjadi sebuah magnet untuk bisa “menarik”
jodoh (sotoy dikit). Menurut pengalaman orang-orang sih, biar proses ini lancar jaya musti dijalani dengan meluruskan niat, selanjutnya ikhtiar diperkuat, jauhi
maksiat dan terakhir perbanyak mengambil hikmah atau manfaat.
Inget baik-baik, kalo perlu garis bawahi. Tujuan dan niat menikah musti lurus, prosesnya pun sebisa mungkin dijaga. Kenapa? Karena lurusnya niat akan mengundang datangnya pertolongan
Allah. Mau kan ditolong Allah? Mau dong yaa..
Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah pernah bersabda:
“Tiga orang yang WAJIB bagi Allah menolong mereka : orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang
ingin menebus dirinya dan orang yang menikah dengan tujuan menjaga dirinya
dan kehormatannya (dari yang haram)” (HR.Muslim)
Biar tambah mantep, yuk kita simak serba-serbi yang sering
terjadi ketika menjemput jodoh..
Pengen nikah tapi belum
dibolehin orang tua. Biasanya terjadi karena orang tua merasa kita belum pantas
menikah. Saran: pantaskan dulu, yakinkan kalo kita sanggup, baru deh jemput si
dia.
Ketika lelaki ingin melamar, siapkan
nyali. Nggak perlu tuh kode-kodean. Percaya deh kode sebanyak apapun bakal kalah
sama yang datang duluan. Inget lho ya datang ke bapaknya, bukan ke anak bapaknya,
kan masih punyaan bapak-maknya tuh anak :D
Ketika lamaran ditolak, mungkin
anda kurang gigih. Kisah nyata dari teman, ada lho yang akhirnya menerima lamaran
setelah menolak (orang yang sama) tiga kali, bahkan ada yang lima kali. Namun
jika tetep ditolak, mungkin anda perlu ngaca, siapa tau kurang ganteng sepadan
(kriterianya ketinggian).
Ketika seorang perempuan ingin
menikah namun jodoh tak kunjung datang, coba turunkan kriteria. Jangan terlalu keukeuh
pengen nunggu si “dia”. Mending pertimbangkan yang datang duluan daripada
menghabiskan waktu nunggu-nunggu, eh ujung-ujungnya malah undangan nikah si “dia”
yang datang duluan. Nah lo.. :p
Kebanyakan wanita menolak selain
karena belum “klik” juga karena menetapkan kriteria jodoh ketinggian. Pengalaman
nih, dulu setelah aku capek mengejar dan dikejar calon jodoh yang nggak
berujung. Akhirnya kuturunkan kriteria dan idealitasku untuk nggak ngarep jodoh
dengan kriteria yang muluk-muluk. Aku cukupkan kriteria utama dengan doa
berikut:
رَبَّنَا هَبْ
لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Rabb kami,
anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan (isteri/suami) kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang
yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Jadi ketika baper kambuh nih, misal ada temen nikahan,
lahiran atau (lagi-lagi) tertekan dengan pertanyaan “kapan nikah?”. Doa
tersebut diam-diam kubaca dalam hati sebagai penenang hati :)
Terakhir nih (daripada nggak
selesai-selesai) bagi yang masih galau juga, coba dekati Allah yang Maha
Pemberi jodoh. Kurangi curhat sama manusia biar nggak tambah galau, perbanyak
curhat sama Allah. Perbanyak shalat malam, sedekah, istighfar (banyak yang
akhirnya ketemu jodoh setelah memperbanyak amalan ini). Jangan lupa “melihat ke
bawah” pada orang orang yang lebih pantas untuk segera menikah daripada kita
dan doakan agar lekas menikah (Insyaallah malaikat-malaikat juga akan
mengaminkan doa yang sama untuk kita).
Pesan terakhir dari sponsor:
Berbahagialah, karena bahagia itu yang menentukan kita sendiri, bukan orang lain.
Semoga Allah lekas memberi jodoh terbaik bagi yang masih dan sedang mengikhtiarkan :)
Berbahagialah, karena bahagia itu yang menentukan kita sendiri, bukan orang lain.
Semoga Allah lekas memberi jodoh terbaik bagi yang masih dan sedang mengikhtiarkan :)
Bogor, 02-06-2016
Ufi Unik :)