Semakin lama bumi semakin tua, semakin renta dan semakin sakit-sakitan karena berbagai masalah. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah yang menyebabkan bumi ini semakin sakit. Mengapa? Karena kemajuan teknologi ternyata banyak mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan di bumi ini. Salah satu contohnya yaitu dengan adanya ditemukannya plastik. Plastik merupakan polimer yang berbahan dasar minyak bumi yang biasa dijadikan sebagai tas plastrik, bungkus makanan, barang rumah tangaga, mainan dan yang lainnya. Penemuan plastik sebagai bahan baku berbagai produk yang kuat, ringan, dan tahan lama tentu sangat menguntungkan bagi yang menggunakannya, namun efek dari penggunaan plastik ini juga ternyata sangat mengerikan karena plastik tidak dapat terdegradasi hingga benar-benar habis dengan cara apapun. Bahkan ketika kita membakar plastik, pasti masih akan terdapat zat sisa yang dapat mencemari tanah dan juga akan menghasilkan gas dioksin yang dapat menyababkan kanker dan kemandulan (pasti ngeri donk..?!). Belum lagi kerusakan lingkungan akibat polusi dari asap pabrik, dan kendaraan bermotor yang dapat meracuni baik manusia maupun hewan yang menghirupnya dan gas-gas tersebut juga menjadi salah satu penyumbang terjadinya efek rumah kaca yang mengakibatkan suhu bumi bertambah panas.
Pertanian sendiri termasuk salah satu penyumbang terjadinya kerusakan lingkungan antara lain dengan pembukaan hutan untuk lahan pertanian juga seringkali mengaibatkan terjadinya kebaaran hutan dan banjir, penggunaan bahan kimia baik sebagai racun hama dan penyakit ataupun penggunaan pupuk kimia menyebabkan tanah menjadi sakit dan berkurang kesuburannya sehingga jika hal ini terus dibiarkan akan mengakibatkan produktivitas hasil pertanian yang semakin menurun. Bahan-bahan kimia ini juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit-penyakit baru pada manusia yang mengkomsumsi produk pertanian yang mengandung berbagai bahan kimia tersebut. Oleh karena itu, pada saat ini banyak didengungkan tentang pertanian organic sebagai solusi kerusakan dalam pertanian. Konsep pertanian organic ini yaitu dengan back to nature atau kembali ke alam (bahan alami) khususnya dalam penggunaan pupuk dan juga dalam penanganan hama dan penyakit. Dengan konsep ini lahan akan dapat pulih dari sakit dan akan mendapatkan kembali unsure hara yang sembat hilang. Selain itu, petani sendiri akan lebih mandiri khususnya dalam pengadaan pupuk karena tidak akan tergantung oleh pabrik pupuk kimia, disamping akan semakin menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk. Namun, meskipun sudah terbukti dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan lebih baik untuk kesehatan, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan untuk menjalankan pertanian organic. Berbagai tantangan menghadang seperti kebiasaan petani yang sudah terbiasa menggunakan bahan kimia yang lebih cepat terlihat “efeknya” daripada bahan organic, kesadaran petani akan kesehatan kurang, juga kebijakan pemerintah yang selama ini dirasa masih kurang berpihak terhadap petani dan yang terakhir karena kurangnya peran serta mahasiswa dan juga lembaga penelitian yang mau terlibat langsung ke lapangan untuk menangani berbagai permasalahan pertanian bersama petani. Nah, sekarang, sudah siapkah kita mengatasi berbagai masalah pertanian dan lingkungan lainnya? Jawabannya ada di tangan kita sebagai generasi penerus bangsa.