Selama ini pasti kita sering
medengar perkataan seperti ini: “waah, kayaknya seneng yaa kalo cantik seperti
mbak H, bayak orang yang suka sama dia.. bla..bla..” atau “duuh enak benar ya
menjadi si A, yang kaya, semua fasilitas ada, ingin apapun tinggal bilang, lalu
semuanya akan tersedia dengan mudah..” (hello, emang sulapan? Tinggal ayun
tongkat, tiba2 semua sudah di depan mata, sulapan kagak seperti itu juga
kalee..)
Seringkali kita terlalu mengeluhkan
apa yang terjadi dalam diri, hanya kita sendiri yang mendapatkan ujian berat,
seakan-akan orang lain tidak pernah mengalami hal yang berat dalam hidupnya, padahal kenyataannya ujian orang lain mungkin lebih berat dibandingkan dengan kita. dan kita hanya melihat 'enak'nya. (so, untuk apa menjadi orang lain). Alloh berfirman:
“Dan sungguh Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innalillahi wa
inna ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. Al-Baqarah (2) : 155-157)
Jadi, tidak perlulah kita merasa
iri ketika melihat orang lain lebih ‘enak’, karena mungkin hal itulah yang
menjadi ujian hidupnya, dan belum pasti kita mampu lulus sepertihalnya orang
lain. Berapa banyak orang kaya yang tidak bahagia karena kuatir dengan
kekayaannya, atau karena kekayaannya membuatnya sulit bertemu dengan
keluarganya. Berapa banyak wanita cantik yang justru membuat lelaki nakal merenggutl
kehormatannya. Jabatan tinggi yang rawan dengan uang ‘panas’, hingga kehilangan
orang yang selama ini menjadi sumber kebahagiaan, sungguh setiap orang pasti
memiliki ujiannya masing-masing. (jadi ga usah ngiri lagi yaa..)
Nah, ketika kita sedang dilanda
musibah, alangkah lebih baik memelihara fikiran yang positif karena ujian yang
datang pada diri kita sudah disesuaikan dengan kemampuan kita, jadikanlah
kesabaran sebagai obat yang mulia, sesuai janjiNya:
“Alloh tidak membebani seseorang
melaikan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah (2): 286).
“Sesungguhnya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala mereka tanpa batas.” (QS.Az
Zumar:10)
Mari kita belajar bersama bersabar dalam
menghadapi musibah, mesyukuri apa yang kita miliki dengan memaksimalkan potensi
yang kita miliki untuk menjadi lebih baik adalah utama, daripada sekedar ber
alay-alay membandingkan ke’enak’an dengan orang lain, ups.. (khususnya buat yang
nulis nih, yang masih suka bermalas-malasan, doakan yaa, semoga hari esok
selalu lebih baik.. aamiin)
Kau tidak bisa memimpikan dirimu menjadi seseorang, kau harus
menempa serta membentuk dirimu seperti apa yang kau idamkan.
James
A. Froude
0 komentar:
Post a Comment
silakan memberi komentar: