Pagi ini suasana anak-anak di TPA tak seperti biasanya, setelah mengaji mereka tidak hafalan, bermain (game), ataupun mendengar cerita dari kakak-kakak pengajar TPA. Ya, mereka duduk mengumpul sibuk dengan kertas berwarna kuning dan ungu, gunting, spidol dan lem yang bergantian dipegang dan sebagian yang lain berserakan di antara tempat duduk mereka. Hampir semua anak-anak itu menggunting kertas dengan pola yang sama, yaitu sebuah pola yang berbentuk hati. Hmm, untuk apa gerangan potongan kertas tersebut? Ya, mereka sedang berkreasi membuat sebuah kartu ucapan cinta untuk bunda. Mereka berkerja membuat ucapan cinta itu dengan diselingi suara riuh rendah canda dan rasa banggaan akan karyanya.
Senang rasanya bisa bergabung dalam keriuhan mereka, satu persatu memandangi masing-masing anak, ada yang menjahili kawannya, ada yang sibuk memotong, menempel, melipat, menulis, melamun, bahkan menagis merengek pada ibunya. Terlebih lagi ketika melihat hasil karya mereka, ada rasa haru ketika membaca tulisan polos mereka yang mengungkapkan perasaan cintanya pada masing-masing ibundanya. Ada yang sengaja tulisannya diperhatikan padaku, ada yang dengan malu-malu tetap disembunyikan. Ada juga yang benar-benar membuatku geli, karena tak hanya kata-kata cinta yang ditulis tapi juga ucapan “selamat hari ibu..” (padahal kan hari ini tanggal 15 Mei), hmm, setelah kupikir-pikir lagi, bukankah seharusnya hari ibu tak hanya diperingati tiap tanggal 22 Desember? Barangkali seharusnya setiap hari adalah hari ibu.. (terus hari ayah kapan ya?? Kasihan bangeet *_^.
Ada yang menarik, ternyata anak-anak yang laki-laki setelah kuperhatikan, mereka lebih enggan menulis ungkapan cinta daripada anak perempuan loh,tanya kenapa? Ups, malah kulihat kakak pengajar yang putra yang terlihat sibuk dengan kertasnya, hehe.. Meskipun begitu, ada satu orang anak laki-laki yang sangat bersemangat ikut membuat kartu ucapan cinta untuk bundanya. Siapakah dia? Boleh percaya boleh tidak, dia adalah anak yang selama ini dapat dikatakan paling aktif dan jahil (kebanyakan orang mungkin lebih sering menyebutnya anak nakal). Walaupun dia jahil & usil, kartu ucapan cintanya sungguh di luar dugaan, tak sekedar ucapan cinta, namun juga doa untuk sang ibundanya, Subhanallah..
Kegiatan ini menjadi sangat menarik untuk ku tulis karena mengingatkanku pada sebuah potret masa laluku yang juga mirip (lebih tepatnya maksa dimirip-miripin sih). Dulu, beberapa bulan sekali biasanya aku membuat surat cinta untuk orang tuaku, yah nggombal dikit ‘kan boleh yaa sama orang tua. Kadang isi surat itu polos, kadang sanjungan & terima kasih, kadang puisi. Awalnya malu-malu karena iseng (lama-lama malu-maluin, hehe..), mungkin karena aktifitasku pas jadul itu emang mau ga mau ga boleh malu (contohnya nih nari, nyanyi, baca puisi, drum band, teater, bela diri, dll) ya udah cuek aja ^_^ (yah gitu deh, pemikiranku jaman jadul). Sampai pada akhirnya, kebiasaan itu membuatku memiliki panggilan khusus untuk orang tuaku & saudara2ku yaitu dengan embel2 “sayang/cinta” (lebay bangeeet) itu juga kalo kami lagi akur, kalo ga?.......... (biasalah bisa ditebak sendiri, hehe).
Ada kejadian yang lucu, pernah suatu ketika aku nge-SMS keduaortuku sama-sama ku tulis “I love you” udah gitu aja tanpa embel-embel kata yang lainnya, seperti biasanya ibuku langsung merespon, “I love you too”, sedangkan ayahku malah membalas “Ufi tidak salah kirim kan??”, hiyaaah.. ($^&@&%$#$^&*) aku langsung ngakak.. (ternyata satu misiku gagal teman2, huft..), pernah juga ayahku ngediemin aku gara-gara cemburu aku sms ibuku pake embel-embel, terus habis itu aku sms ayahku polosan, plis deh.. ga bangeet.., (meski sebenernya perang dinginnya cuma bercanda sih biar aku panik ) tapi dengan alasan keamanan uang saku, yah mau ga mau aku harus nggembel-embel terus deh sampe sekarang..hoho..
Sebenarnya cerita tadi cuma selingan aja sih, intinya adalah setiap muslim khususnya harus saling menyayangi karena Allah (seperti halnya Rasulullah saking sayangnya pada sesama muslim saat itu memberikan gelar sahabat pada orang yang pernah beliau temui yang beriman pada Allah) dan juga wajib hukumnya mencintai orang tua karena Allah.
Allah berfirman, “Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tua.” (QS. Al Ankabut: 8)
Juga sesuai sabda Rasulullah:
Dari Abu Bakrah alias Nufa’i Ibnul Harits ra, ia bercerita,
Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku beritahukan tiga dosa terbesar di antara dosa-dosa besar?”
Kami menjawab, “Tentu wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Yaitu menyekutukan Allah, mendurhakai ke dua orang tua...”
Sambil duduk bersandar beliau lalu meneruskan sabdanya, “Ingat, dan ucapan dusta dan kesaksian palsu.”
Beliau mengulang-ulang perkataan itu, sampai-sampai kami berkata dalam hati, “Semoga saja beliau segera diam.” (HR Bukhari & Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, ia ber erita,
Ada seseorang datang menemui Rasulullah dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?"
Beliau menjawab, “Ibundamu.”
Ia bertanya (lagi), “lalu siapa?”
Beliau menjawab, “Ibundamu.”
Ia bertanya, “lalu siapa?”
Beliau menjawab, “Ibundamu.”
Ia bertanya lagi, “kemudian siapa?”
Beliau menjawab, “Ayahandamu” (HR Bukhari & Muslim).
Semoga tulisan ini bermanfaat..
Yuuk, berlomba-lomba mencintai orang tua dan saudara-saudara kita ^^
Rumah cahaya, 16/5/11
Baca tulisan lain di ufiunik.blogspot.com
Nantikan lanjutan tulisan Ungkapkan cintamu sesi 2 yaaa ^^
0 komentar:
Post a Comment
silakan memberi komentar: