03 February 2011

Belajar dari Tokek Budek


Ditengah perjalanan mengarungi kehidupan adakalanya kita mengalami jenuh dan gundah karena “suara-suara” di sekaliling kita.  Kadang apa yang sudah kita tentukan sebagai tujuan hidup bisa menjadi kabur oleh nafsu karena iming-iming yang tak nyata. Ya.. mungkin seperti itulah apa yang sempat aku rasakan beberapa saat terakhir ini. Bosan, tertekan, juga terayu oleh bujukan, menjadikan langkahku kian tak pasti, membuat penyakit somatis kian menggerogoti.. hiii..

Setelah aku renungkan kembali, ternyata aku kadang terlalu takut akan omongan orang, aku takut salah, kurang berani mengambil resiko besar yang  justru karena itulah tiada prestasi ku dapat.. (nyesel deh..). dari sana lah aku kian mengerti bahwa hidup adalah pilihan, dan untuk tetap hidup kita harus pandai-pandai memilih, tak semua perkataan orang harus “di-iyakan” (meskipun baik), tapi pilihlah pilihan yang terbaik,  tidak perlu takut salah, tapi harus terus berusaha, bukan menghindari masalah namun menyelesaikan masalah.. dan kita kadang dibutakan oleh itu semua.. (aku ding, bukan kita, hehe)

Ada baiknya kita belajar dari tokek budek yang ikut lomba panjat pinang bangsa tokek. Tahu kenapa? Dia bisa menjadi juara justru karena dia budek, tidak mendengar kata2 penonton yang meminta para paserta lomba untuk berhenti karena pinang yang di panjat sangat tinggi, beresiko tinggi, mengatakan lebih baik menyerah daripada mati, dll. Satu persatu tokek-tokek yang normal berjatuhan dan menyerah  karena lama-kelamaan kata-kata negatif penonton lomba masuk alam bawah sadarnya, menjadi kenyataan. Sedangkan si tokek budek terus memanjat, terus berfokus pada tujuannya untuk bisa sampai puncak tertinggi tanpa mengindahkan kekhawatiran dan kata-kata negatif penonton lomba karena dia memang budek.. singkat cerita, si tokek yang budek yang selama ini sering dicerca orang karena kekurangannya itulah yang pada akhirnya memenangkan perlombaan.

Semoga kita bisa mengambil hikmah atas cerita tersebut, untuk berfokus pada tujuan, jadikan kekurangan menjadi senjata menuju kesuksesan, dan pandai-pandailah memilah mengambil masukan orang lain karena tidak semua masukan orang tepat untuk diterapkan dalam kehidupan kita.

Hati-hati..!!! penelitian membuktikan:
“sesuatu yang belum tentu kebenarannya jika didengarkan terus-menerus akan menjadi kebenaran baginya”

Lhe last.. Camkan, bahwa "Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka berusaha mengubah keadaannya sendiri”


Selamat mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik.. semoga bermanfaat.. ^^


3 Februari 2011

dalam proses perubahan..
@ rumah cahaya

baca tulisan yang lainnya di http://ufiunik.blogspot.com/