Membicarakan tentang hidayah memang hanya Allah yang paling tahu, yang bisa
membolak-balik hati manusia, dari buruk menjadi baik dan sebaliknya. Sungguh
tak ada yang lebih tau daripada diriNya, karena itulah sebagai manusia Nabi
Muhammad pernah mengajarkan agar senantiasa berdoa sebagai berikut:
Ya muqallibal qulûb(i), tsabbit qalbîy `alâ dîniK(a).
Wahai Zat yang membolak-balik hati. Tetapkanlah hatiku dalam
agama-Mu. (HR. Tirmidzi
dan Ahmad)
Ini bukti bahwa hanya Allahlah yang mampu mengubah hati manusia,
memberi hidayah pada orang yang dikehendakiNya. Manusia hanya mampu berusaha,
berkhusnudzon pada Allah agar Allah senantiasa memberikan hidayah kepadaNya dan
orang-orang di sekitar kita, namun sekali lagi hanya Allah lah yang berhak
menentukan.
Sebuah kisah nyata dari seorang sopir pribadi sebuah keluarga yang
dihijrahkan oleh Allah dari masa lalunya yang kelam. Sepintas tak tampak bahwa
bapak supir tersebut pernah masuk ke dunia kelam, parasnya yang tenang dan
ramah. Saat itu aku diberi kesempatan mengenal beliau lebih dekat saat saya dan
beberapa teman diantarnya ke sebuah tempat wisata. Di dalam mobil, kami banyak
bercerita tentang pengalaman-pengalaman yang pernah dilewati dalam hidup kami,
tak terkecuali bapak supir tersebut.
Bapak tersebut satu persatu membuka lembar demi lembar kisah mudanya, mulai
dari mabuk, mengkonsumsi obat-obat terlarang, dan mentato permanen tubuhnya
yang hingga kini masih membekas jelas meski sudah berusaha dihilangkannya.
Beliau juga bercerita tentang masa lalu jogja beberapa puluh tahun lalu yang sempat
menjadi kota yang bebas untuk menikmati berbagai macam sajian kesenangan dunia,
seperti kota Texas katanya.
Dan kebiasaan buruknya terhenti seketika ketika beliau merasa bosan dan tak
sengaja ada yang memberinya buku tentang siksa di kehidupan akhirat (lupa
judulnya apa). Dan saat itu juga beliau sadar bahwa masih ada kehidupan
mendatang yang harus disiapkan. Beliau bertaubat dan Allah menjadikan seorang wanita
shalehah yang juga sempat mengenyam pendidikan di sebuah pesantren sebagai
pendamping hidupnya yang senantiasa membantunya menjadi lebih baik. Hingga
sekarang beliau mengaku masih belajar mengaji pada istri dan anak perempuannya
yang kini menginjak dewasa. Berbagai macam pekerjaan beliau lakoni untuk
mendapatkan penghasilan yang berkah
meski sedikit, katanya dengan wajah berseri-seri dan senyum penuh
kebahagiaan.
Maka, lihatlah seseorang dari dalam, bukan dari bungkusnya.. lihatlah
perjuangan hingga menjadi baik seperti sekarang, jangan ungkit masa lalunya,
biarlah masa lalu menjadi pelajaran berharga dalam sebuah proses menjadi lebih baik, agar
orang lain menempuh jalan yang berbeda dan tak harus mengalami pengalaman pahit
terlebih dahulu untuk menjadi baik, bukankah demikian??
0 komentar:
Post a Comment
silakan memberi komentar: