29 October 2011

..HidayahNya..



Membicarakan tentang hidayah memang hanya Allah yang paling tahu, yang bisa membolak-balik hati manusia, dari buruk menjadi baik dan sebaliknya. Sungguh tak ada yang lebih tau daripada diriNya, karena itulah sebagai manusia Nabi Muhammad pernah mengajarkan agar senantiasa berdoa sebagai berikut:


Ya muqallibal qulûb(i), tsabbit qalbîy `alâ dîniK(a).
Wahai Zat yang membolak-balik hati. Tetapkanlah hatiku dalam agama-Mu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Ini bukti bahwa hanya Allahlah yang mampu mengubah hati manusia, memberi hidayah pada orang yang dikehendakiNya. Manusia hanya mampu berusaha, berkhusnudzon pada Allah agar Allah senantiasa memberikan hidayah kepadaNya dan orang-orang di sekitar kita, namun sekali lagi hanya Allah lah yang berhak menentukan.

Sebuah kisah nyata dari seorang sopir pribadi sebuah keluarga yang dihijrahkan oleh Allah dari masa lalunya yang kelam. Sepintas tak tampak bahwa bapak supir tersebut pernah masuk ke dunia kelam, parasnya yang tenang dan ramah. Saat itu aku diberi kesempatan mengenal beliau lebih dekat saat saya dan beberapa teman diantarnya ke sebuah tempat wisata. Di dalam mobil, kami banyak bercerita tentang pengalaman-pengalaman yang pernah dilewati dalam hidup kami, tak terkecuali bapak supir tersebut.

Bapak tersebut satu persatu membuka lembar demi lembar kisah mudanya, mulai dari mabuk, mengkonsumsi obat-obat terlarang, dan mentato permanen tubuhnya yang hingga kini masih membekas jelas meski sudah berusaha dihilangkannya. Beliau juga bercerita tentang masa lalu jogja beberapa puluh tahun lalu yang sempat menjadi kota yang bebas untuk menikmati berbagai macam sajian kesenangan dunia, seperti kota Texas katanya.

Dan kebiasaan buruknya terhenti seketika ketika beliau merasa bosan dan tak sengaja ada yang memberinya buku tentang siksa di kehidupan akhirat (lupa judulnya apa). Dan saat itu juga beliau sadar bahwa masih ada kehidupan mendatang yang harus disiapkan. Beliau bertaubat dan Allah menjadikan seorang wanita shalehah yang juga sempat mengenyam pendidikan di sebuah pesantren sebagai pendamping hidupnya yang senantiasa membantunya menjadi lebih baik. Hingga sekarang beliau mengaku masih belajar mengaji pada istri dan anak perempuannya yang kini menginjak dewasa. Berbagai macam pekerjaan beliau lakoni untuk mendapatkan penghasilan yang berkah meski sedikit, katanya dengan wajah berseri-seri dan senyum penuh kebahagiaan.

Maka, lihatlah seseorang dari dalam, bukan dari bungkusnya.. lihatlah perjuangan hingga menjadi baik seperti sekarang, jangan ungkit masa lalunya, biarlah masa lalu menjadi pelajaran berharga dalam sebuah proses menjadi lebih baik, agar orang lain menempuh jalan yang berbeda dan tak harus mengalami pengalaman pahit terlebih dahulu untuk menjadi baik, bukankah demikian??


Semoga kita semua selalu diberi hidayah olehNya sehingga mampu menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat bersama-sama..amiin.. :)


baca tulisan lain di blog ufi
Jazakumullah ^_^


sumber gambar: di sini

0 komentar:

Post a Comment

silakan memberi komentar: